Kamis, 30 Januari 2014

12 FAKTA TENTANG KA'BAH YANG JARANG KITA KETAHUI


1. Mekah adalah kawasan yg mempunyai gravitasi sangat stabil

2. Karena tekanan gravitasinya sangat tinggi, disitulah berpusatnya suara - suara yg tidak dapat di dengar oleh telinga

3. Tekanan gravitasi yg tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit

4. Doa akan terkabul karena situlah tempat gema atau ruang dan masa serentak

5. Apa yg diniatkan di hati adalah gema yg tidak dapat didengar tetapi dapat dirasakan frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalam kembali tinggi atau penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, dan ingin terus hidup untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.

6. Teknologi satelit & gelombang radio pun tidak dapat menangkap apa yg ada di dalam ka'bah. Frekuensi radio bahkan tidak mungkin mendengar apa - apa yg ada didalam ka'bah karena tekanan gravitasinya yg tinggi.

7. Tempat yg paling tinggi tekanan gravitasinya sehingga mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai dibawah tanah yg banyak. itulah sebabnya jika bersembahyang di masjidil haram yg walaupun terbuka tanpa atap tetap terasa sejuk.

8. Tidur dengan posisi menghadap kabah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang & menghasilkan sel darah merah.

9. Pergerakan mengelilingi ka'bah searah jarum jam membuat peredaran darah didalam tubuh meningkat. karna itulah kita jadi bertenaga dan rata - rata orang yg berada di mekah senantiasa sehat dan panjang umur.

10. Angka 7 itu membawa maksud kepada bilangan tidak terhingga atau terlalu banyak. Dengan melakukan 7 kali putaran sebenarnya kita melakukan ibadah yg tidak terhingga jumlahnya.

11. Larangan memakai topi, songkok, atau menutup kepala karana rambut dan bulu roma (lelaki) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yg baik selama berada di ka'bah

12. Setelah selesai semua barulah bercukur. Tujuannya untuk melepaskan diri daripada larangan - larangan didalam ihram. Namun rahasia sebenarnya adalah untuk membersihkan "antena" kita dari segala kotoran. Agar hanya gelombang yg baik saja yg diterima oleh tubuh.
karana itulah selepas kita melakukan ibadah haji, kita seperti dilahirkan kembali, sebab segala yg buruk telah dibuang keluar dan di gantikan dengan nur atau cahaya yg baru.


Wallahualam..



Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=201826096561924


Hukum merayakan tahun baru Imlek.



Senin, 06 Januari 2014

Persamaan dan Perbedaan antara Idul Fitri dan Idul Adha


Hari raya haruslah identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan, karena untuk itulah hari Raya di syariatkan. Dua hari raya dalam Islam yang senantiasa kita nanti-nantikan yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Keduanya disyariatkan untuk menambah kebahagiaan kaum muslimin setelah selesai menunaikan kewajiban yang mulia. Kegembiraan Idul Fitri tiba tepat pada saat kita menuntaskan ibadah puasa ramadhan selama tiga puluh hari lamanya, adapun kegembiraan Idul Adha tercipta saat kita bersyukur dengan suksesnya pelaksanaan wukuf di arofah dan ritual manasik haji secara umum.


Kebahagiaan dan kegembiraan dalam kedua hari raya tersebut, jauh-jauh hari telah diisyaratkan bahkan diungkapkan dengan gamblang dalam sebuah hadits. Dari Anas Radliallahu ‘anhu ia berkata : "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari raya dimana mereka bersenang-senang di dalamnya di masa jahiliyah . Maka beliau bersabda (yang artinya) : “Aku datang pada kalian sedang kalian memiliki dua hari yang kalian besenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyah. Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik dari dua hari itu yaitu : hari Raya Kurban dan hari Idul Fithri". (HR Ahmad dan Daud)

Syariat Islam tidak pernah membedakan cara kita menyambut kedua hari raya tersebut, keduanya dianjurkan untuk disambut dengan suka cita dan sepenuh hati. Namun sayangnya, kondisi realitas menunjukkan hal yang berbeda. Di negara kita khususnya, Idul Fitri menjadi perhelaran akbar yang penuh fenomena, sementara Idul Adha menjadi sekedar ajang teknis berqurban tanpa hiruk pikuk kebahagiaan yang seoptimal saat lebaran tiba.

Sikap pilih kasih terhadap dua hari raya ini tentu perlu kita hapus atau kurangi. Mari bersama menyambut dan mengisi Idul Adha dengan kebahagiaan dan kegembiraan yang tak jauh berbeda saat lebaran kemarin. Untuk memudahkan itu semua, mari kita lihat lebih jeli apa saja titik persamaan dan perbedaan antara keduanya. Harapan sederhananya, dengan demikian kita akan lebih menyadari betapa Idul Adha juga sebuah hari Raya yang sangat-sangat layak kita agungkan dan ramaikan.


 Persamaan Idul Adha dan Idul Fitri :

1. Sama-sama disunnahkan memakai wangi-wangian (bagi pria) dan pakaian terbaik (bukan terbaru)
2. Sama-sama disunnahkan berangkat dan pergi melewati jalan yang berbeda
3. Sama-sama disunnahkan pergi sholat ke tanah lapang, bahkan mengajak anak gadis dan wanita haid sekalipun untuk mendengarkan khutbah, dengan menjauhi tempat sholat.
4. Sama-sama tidak diperbolehkan berpuasa, karena memang itu hari untuk bergembira.
5. Sama-sama dianjurkan untuk saling mengucapkan selamat "tahniah", sebagaimana kebiasaan Sahabat di kedua hari raya tersebut dengan mengatakan : Taqobbalallahu minna wa minkum

Perbedaan Idul Adha dan Idul Fitri :

1. Takbir di Idul adha lebih lama waktunya, dari mulai shubuh hari Arofah hingga Akhir Hari Tasyriq menjelang Ashar, sementara idul fitri mulai malam ied hingga sebelum sholat ied.
2. Waktu sholat Idul Adha dianjurkan lebih pagi agar segera bisa dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan, sementara pada Idul Fitri dianjurkan tidak terlalu pagi untuk memberi kesempatan mereka yang akan membayar zakat fitrah.
3. Pada Idul Adha termasuk sunnah untuk tidak makan kecuali setelah sholat ied, sedangkan pada Idul Fitri sebaliknya : dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Ied

Nah, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk mengembalikan motovasi kita dalam menyambut hari-hari yang mulia ini. Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H , Taqobbalallahu minna wa minkum.


Sumber: http://www.indonesiaoptimis.com/2010/11/persamaan-dan-perbedaan-antara-idul.html